sosok
PETANI ITU KEREN, APALAGI
PETANI MUDA
Gbr.
Tanaman Cabai Merah (Doc. Pribadi)
Banyuwangi adalah kota kecil yang berada di ujung
paling timur Pulau Jawa,kota ini juga bersebelahan dengan pulau Bali, yang
jaraknya dapat ditempuh selama 1 jam penyebrangan menggunakan kapal laut. Kabupaten
Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di
Jawa timur sekaligus terluas di Pulau Jawa dengan luas wilayah yang
mencapai 5.782,50 km².
Kota ini memiliki banyak keunikan dan kekhasan
tersendiri.
Seorang
petani muda bernama Risky, lahir pada tanggal 19 Mei 1999 di Dusun Rejopuro RT
04/RW 02 Desa Kampunganyar, Kec.Glagah, Banyuwangi. Mahasiswa Universitas
Terbuka PGSD Giri ini selain menempuh pendidikan ia juga memilih terjun di dunia pertanian dan
menjadi petani muda sampai saat ini. Mereka menghasilkan bahan pangan untuk
memenuhi kebutuhan pokok untuk masyarakat.
Pertanian,
kata ini sudah mulai memudar akan kecanggihan teknologi dan pesatnya
globalisasi, tak jarang generasi muda saat ini hanya memandang sebelah mata
tentang pertanian. Mereka berfikir bahwa menjadi petani itu suatu pekerjaan
yang memiliki grade rendah, namun
sangatlah disayangkan pada tahun 2018 dipemerintahan presiden Joko Widodo dunia
pertanian banyak memiliki kemajuan, kebutuhan akan pangan juga semakin
melonjak, disitulah sangat banyak peluang di bidang pertanian untuk memenuhi
stok kebutuhan pangan.
Alasan
Risky memilih terjun di dunia pertanian pada awalnya karena kecintaannya
terhadap dunia pertanian, ”bertani itu sangatlah menyenangkan” tuturnya. Risky
mulai terjun di dunia pertanian sejak duduk di bangku kelas X SMA. Dengan
memilih menjadi petani muda, dari situlah Risky bisa menyalurkan hobinya
bercocok tanam terutama pada tanaman holtikultura. Sejauh ini di Desa yang juga
merupakan kampung halaman Risky, ia sudah pernah menanam beraneka ragam jenis
tanaman. Seperti Cabai Merah, mentimun, tomat, dan juga padi.
Namun
Risky mengungkapkan, “Usaha di bidang pertanian tidak selamanya mengalami
kemudahan, ada kegagalan dan rintangan yang tentunya pernah dihadapi. Terutama
faktor iklim dan cuaca merupakan hal paling penting yang harus diperhatikan.
Karena faktor tersebut sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Selain itu juga akan membawa hama jenis baru yang terkadang sulit
ditangani, dan akan berdampak pada produk pertanian yang dihasilkan”.
Saat
ini Risky sedang menempuh dunia perkuliahan, sibuknya seorang mahasiswa yang
dihantui oleh deadline tugas tidak
menjadikan halangan seorang petani muda ini untuk terus berproduksi di
lahannya. Menanam cabai merah menjadi andalan karena sangatlah menantang
baginya. Keuntungan yang didapatkan dari hasil pertanian biasanya tergantung
dengan harga yang ada di pasaran, salah satunya saat menanam cabai merah,
keuntungan yang pernah didapatkan oleh Risky bisa mencapai 70 Juta, dengan
harga Rp.30.000-Rp.50.00/Kg. Hal itu membuat semangat risky terus terpacu untuk
mencoba hal-hal baru dalam dunia pertanian.
Disiplin dalam membagi waktu
merupakan kunci utama agar tetap bisa konsisten dalam peran sebagai
mahasiswa di kampus dan sebagai seorang petani muda. Bagaimana dengan kalian
seorang mahasiswa Fakultas Pertanian? Berani mencoba?. Dengan keuntungan dan
penghasilan yang menjanjikan menjadi seorang petani muda seperti sosok Risky.
Komentar
Posting Komentar